Oleh: Hening Cahaya
(Puisi untuk dr R)
Rasanya segar menghirup udara kerinduan malam itu.
Ketika bertatapan ditengah berjubelnya tradisi sembahyang rebut.
Setelah berbulan bulan tidak saling tatap, tidak saling kontak.
Bahkan berseteru pada waktu membeku.
Obrolan pun mengalir di bisingnya musik cadas panggung.
Pekak telinga mengeja ungkapan tidak berujung.
Meski kita duduk rapat, tanpa batas.
Begitu layu mata saling tuju.
The post Kangen appeared first on Timelines.id.
Komentar