SIMPANGRIMBA, DEDYMEDIA.MY.ID – Guna menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya yang berada di Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan menggealar Sosialisasi Situs Cagar Budaya, Warisan Budaya Tak Benda dan Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya.
Acara yang dihadiri seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP/MTs, Guru Sejarah dan Seni Budaya se Kecamatan Rimba tersebut, dilaksanakan di Ruang Laboratorium SMP Negeri 1 Simpang Rimba, Kamis (18/3/2021).
Ikut hadir dalam acara ini antara lain Koordinator Wilayah Kecamatan Simpang Rimba Badrun SPd, dan Pamong Budaya kabupaten Bangka Selatan Dwiki Ogi Daswara.
Giat acara diawali sambutan Kepala SMP Negeri 1 Simpang Rimba Syamsiar SAg. Dalam sambutannya Syamsiar memberikan apresiasi kepada pihak dinas pendidikan yang mempercayakan kegiatan ini di SMP Negeri 1 Simpang Rimba.
“Terima kasih kepada dinas pendidikan yang mempercayakan kepada kami sebagai tuan rumah dalam sosialisasi ini. Dan kegiatan ini merupakan suatu kehormatan bagi kami. Saya sangat menghargai kegiatan ini, sebagai wadah informasi tentang cagar budaya, warisan budaya tak benda juga pendidikan karakter berbasis budaya. Semoga kegiatan ini menambah informasi bagi kami,” jelas Syamsiar.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kecamatan Simpang Rimba Badrun SPd menjelaskan untuk wilayah Kecamatan Simpang Rimba perlu orang banyak yang kreatif guna menggali budaya dan sejarah yang belum tersentuh hingga saat ini.
“Banyak hal yang bisa dipelajari, namun belum digali di wilayah Kecamatan Simpang Rimba. Banyak kisah, cerita-cerita rakyat yang tersembunyi yang belum ditulis”, ungkapnya.
Pada kesempatan membuka kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Budaya dan Sejarah Sofian SPd, menyebutkan bahwa tujuan sosialisasi ini untuk memperkenalkan dan mengimbau serta mengajak kepada seluruh kepala sekolah, guru sejarah dan guru seni agar menjaga situs-situs yang diduga cagar budaya yang ada di desa-desa dan lingkungan masing-masing.
“Bapak dan Ibu Guru, peserta yang ada di ruangan ini, ternyata di Bangka Selatan ini cukup banyak situs yang belum kita kenal. Bahkan baru-baru ini di Bukit Batu Kepale Desa Gudang menyimpan peradaban prasejarah. Nah mari kita jaga, kita pelihara situs-situs yang diduga cagar budaya ini. Selain itu tugas kita juga mengali kembali permainan tradisional yang hampir punah,” tukas Sofian, yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Sofian memaparkan hal-hal yang berkenaan dengan budaya dan cagar budaya serta pentingnya menjaga budaya dan cagar budaya yang berada di Bangka Selatan khususnya.
Dalam kesempatan tersebut Sofian mengajak dan menghimbau agar pendidik peduli dengan budaya serta warisan budaya yang ada di tempat masing-masing.
Sumber: Babelreview.co.id
Komentar