Babelinfo ,SATGAS Penanganan Covid-19 Bangka Belitung (Babel) mencatat penambahan 75 kasus baru orang yang terkonfimasi positif Covid-19 pada Minggu (24/1) kemarin.
SESUAI yang diinformasikan, kasus baru ini tersebar di empat wilayah di Babel, yakni 26 kasus di Pangkalpinang, 13 kasus di Bangka, 31 kasus di Bangka Tengah dan 5 kasus di Bangka Barat.
“Dengan demikian, kumulatif kasus konfirmasi saat ini sudah mencapai angka 3990 kasus,” ujar Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Andi Budi Prayitno, tadi malam.
Pihaknya juga melaporkan 2 kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 47 orang yang dinyatakan selesai isolasi atau sembuh, dan 595 pasien masih dalam isolasi atau perawatan.
“Setelah kemarin satu orang yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan meninggal dunia yakni di Kabupaten Bangka Tengah, kembali diinformasikan dua orang yang terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia, yaitu 1 di Pangkalpinang dan 1 di Bangka,” jelasnya.
Dengan demikian, tambah Andi, tingkat kematian orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Babel menjadi berjumlah 78 orang atau berada di angka 1,95 persen.
“Kematian orang kategori probable dan terutama suspek Covid-19 dalam tiga bulan terakhir khususnya di bulan Januari 2021 ini mengalami peningkatan yang sangat mengkhawatirkan, dan hal ini sudah pasti menjadi keprihatinan kita. Karenanya sudah sepatutnya situasi ini menjadi perhatian kita sekaligus menegaskan bahwa Covid-19 nyata dan berisiko membawa kepada kematian, apalagi jika orang yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki penyakit penyerta (komorbid),” paparnya.
Dijelaskannya kembali, detail sebaran kasus saat ini tertinggi masih di Pangkalpinang sebanyak 1521 kasus, kemudian Bangka 1094, Bangka Tengah 616, Bangka Barat 212 kasus, Bangka Selatan 108 kasus, Belitung 303 kasus dan Belitung Timur 136.
Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sehingga tidak berdampak kepada penularan Covid-19 yang semakin meluas, kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kota/Kabupaten diminta untuk selain menyiapkan Wisma Isolasi/Karantina bagi warganya yang termasuk dalam kategori kontak erat khususnya orang yang terkonfirmasi Covid-19, juga melakukan tracing yang agresif dan testing yang lebih massif di wilayahnya masing-masing.
Di samping itu, pemantauan dan pengawasan terpadu dan koordinatif terhadap orang yang dilakukan tes swab agar disiplin melakukan isolasi mandiri sampai dengan hasil tesnya keluar dan dinyatakan negatif/tidak terkonfirmasi Covid-19 perlu lebih ditingkatkan. Isolasi mandiri dalam kategori ini harus dipahami untuk kepentingan dan keselamatan bersama.
“Penambahan kasus baru dan yang meninggal dunia karena Covid-19 kian menambah panjang daftar pandemi ini di Babel, dan hal ini sudah barang tentu bisa dikatakan sebagai rapor merah sekaligus menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona belum berakhir, masih terus terjadi, dan faktanya wabah/virus ini ada di sekitar kita,” tuturnya.
“Tercatat kasus konfirmasi Covid-19 di Babel hampir menyentuh angka 4 ribu, dan dalam satu minggu terakhir orang yang terpapar dan dinyatakan Positif Covid-19 yaitu 539. Kondisi tersebut masih menempatkan wilayah Babel pekan ini ke dalam peta zona risiko oranye (risiko sedang),” katanya lagi.
Agar jumlah kasus virus corona tak melaju kian kencang, Satgas Penanganan Covid-19 mendorong dan menekankan penerapan strategi penanganan sejak hulu. Ini berarti, pemerintah mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat secara individual maupun komunal yakni mematuhi 3M secara disiplin.
Di saat vaksin Covid-19 belum diberikan, pencegahan merupakan “vaksin” dan satu-satunya jalan agar infeksi kasus virus corona tidak meroket, dan pemerintah menilai strategi terbaik untuk menghambat peredaran virus corona dan penularannya adalah menempatkan masyarakat di garda terdepan dengan perubahan perilaku sebagai ujung tombak.
“Sebelas bulan sudah kita berjuang dengan prihatin, dan kita membuktikan bisa dan sanggup melaluinya dengan sabar dan tegar serta saling bekerjasama, berkontribusi kemanfaatan terhadap sesama. Untuk itu, kita tetap harus menjaga semangat tersebut dengan baik, dengan tetap disiplin dan waspada serta tidak boleh lengah sebagai wujud tanggung jawab kita sebagai makhluk sosial. Setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah tercipta dengan baik akan kembali tidak kondusif, dan mundur ke belakang,” demikian Andi.
Uploader: Dedy Harianto
Sumber: Babelpos
Komentar