3. Rumah Isolasi/Karantina Bangka Tengah
– Kapasitas Kamar : 26
– Jumlah Penghuni : 19
– Penghuni Konfirmasi : 0
– Penghuni Kontak Erat : 17
– Penghuni Suspek : 2
– Penghuni Selesai Pemantauan : 4
– Sisa Kamar Tersedia : 13
4. Swaisolasi/Isolasi Mandiri (dalam Pemantauan dan Pengawasan)
– Sedang Isolasi Mandiri : 88
– Selesai Isolasi Mandiri : 112
Sumber:Satgas Covid-19 Babel
Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung (Babel) siap melakukan tes swab seribu sampel pertama Corona Virus Disease (Covid-19) dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Rabu (22/4). (Diskominfo Babel)
Bantuan Dua Alat PCR dari BNPB
Sampai Senin (28/12/2020), jumlah kasus Covid-19 di Bangka Belitung sebanyak 2.138 orang dengan jumlah kesembuhan 1.590 orang dan meninggal 32 orang.
Kondisi itu menyebabkan ketersediaan ruang perawatan terbatas. Tidak hanya itu, jumlah pasien Covid-19 yang terus melonjak, membuat para tenaga kesehatan (nakes) dan upaya testing masih terhambat peralatan yang kurang.
Sekretaris, Pecepatan, Penanganan Satgas Covid-19, Bangka Belitung, Mikron Antariksa, mengatakan, untuk upaya testing yang dilakukan selama ini merupakan langkah efektif dilakukan dalam memutus mata rantai.
“Dalam program yang dilakukan untuk testing, tracing, dan treatmen, ketiga hal ini merupakan langkah efektif penanganan Covid-19 di Babel. Testing memang saat ini mengalami keterbatasan alat, untuk uji sampel disebut PCR yang hanya dimiliki Labkesda Pemprov Babel, menangani tujuh kabupaten/kota,” ungkap Mikron kepada Bangkapos.com, Selasa (29/12/2020).
Mikron, menjelaskan atas keterbatasan ini, Satgas-19 Babel telah berupaya mendapatkan bantuan PCR ke BNPB, untuk membantu kekurangan yang ada.
“Nah atas keterbatasan ini kami mengusulkan ke BNPB untuk mendapatkan bantuan PCR didapat dua alat dan saat ini juga kondisi barangnya dalam perjalanan ke Babel. Bantuan itu untuk RS Depati Bahrin Bangka mesin PCR Heal Force (solarindo) 1 unit, PCR intron (TWA) 5.000 test dan RSUD M Marsidi Judono mesin PCR Heal Force (solarindo) 1 unit, PCR intron (TWA) 5.000,” jelasnya.
Mikron, mengatakan mereka meminta kepada kabupaten/kota menyiapkan, anggaran, dalam pengoperasionalan alat PCR tersebut, karena merupakan, hibah dilakukan provinsi ke daerah.
“Sehingga laporan penggunaan laporan pertanggung jawaban meski dilaporkan provinsi dalam pelaksananya bukan milik kabupaten, tetapi hanya di operasionalkan pemerintah kabupaten. Apabila situasi darurat, dalam keadaan naik, alat itu bisa difungsikan untuk kabupaten sekitarnya,” ungkap Mikron.
Dia menegaskan, bahwa testing ini sangat berguna sebagai langkah pemutusan penyebaran virus corona di Babel, dengan hasil cepat hasilnya masyarakat sudah tenang. Karena selama ini pasien menunggu terlalu lama mencapai satu Minggu.
Komentar