oleh

Heboh,!! penemuan sesosok mayat pria di semak-semak kawasan Pantai Matras.

Heboh,!! penemuan sesosok mayat pria di semak-semak kawasan Pantai Matras.

Loading

Babelinfo , Babel pos , BANGKA — Warga kawasan Pantai Matras Kecamatan Sungailiat, Sabtu (19/12/2020) dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria di semak-semak kawasan Pantai tersebut.

Berdasarkan informasi di lapangan menyebutkan pria ini tidak memiliki rumah tetap dan selama ini sering tinggal di pondok nelayan.

Sesosok mayat yang ditemukan warga di semak-semak di bawah pohon kelapa di sekitar Kawasan Pantai Matras, ternyata bernama Amuk, warga Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung

Informasi ini diungkapkan Lurah Matras, Ridwan kepada Bangkapos.com, Sabtu (19/12/2020).

“Mayat yang ditemukan ini memang benar bernama Amuk, warga Kelurahan Matras belum berkeluarga atau masih bujangan. Dia tinggal dengan ibunya dan rumahnya di belakang Kantor Lurah Matras ini juga, tetapi ia juga memiliki pondok kebun di daerah perbukitan kawasan Pantai Matras,” kata Ridwan.

Diungkapkan Ridwan , penyebab kematian korban sementara ini diduga tertimpa buah kelapa saat korban sedang memetik buah kelapa di kebunnya.

“Di dekat korban ada ditemukan satu batang kayu galah dan buah kelapa, jadi ada kemungkinan meninggal karena tertimpa buah kelapa,” ungkap Ridwan.

Ditambahkannya, saat ini mayat korban sudah dibawa ke RSUD Depan Amir Sungailiat.

“Di kebun itu ada pondok dan juga rumah beton dalam.proses pembangunan dan juga sepeda motor,” kata Ridwan.

Tidak Ditemukan Bekas Kekerasan

Jenazah Amuk di Kamar Mayat RSUD Depati Bahrin Sungailiat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD Depati Bahrin Sungailiat Kabupaten Bangka, dr Dadan mengungkapkan tidak ditemukan ada luka-luka ataupun bekas kekerasan di tubuh korban Alfin Alfarisi alias Amuk.

” Dari hasil pemeriksaan itu tidak ditemukan luka-luka, tetapi tidak tahu juga kalau korban ada sakit ,” kata dr Dadan usai memeriksa korban di Kamar Mayat RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Sabtu (19/12/2020).

Dadan menduga kematian korban sudah 2-3 hari lalu karena sudah banyak pembusukan di tubuhnya.

” Juga tidak ditemukan adanya luka memar karena sudah ada pembusukan di tubuh korban ,” ujar dr Dadan.

Ditambahkan apabila memang ingin mengetahui lebih detil penyebab kematiannya bisa dilakukan dengan tindakan autopsi pada tubuh korban.

“Kita serahkan kepada pihak keluarga korban untuk selanjutnya,” tukas dr Dadan.

Sering Tidur di Pondok

Kakak ipar korban Amuk, Yulia, warga Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka membenarkan kalau adik iparnya Amuk atau Alfin Alfarisi selama ini bekerja serabutan, tetapi kebanyakan bekerja sebagai petani di kebunnya.

“Amuk ini kerja berkebun, di kebun dia baru saja panen terong, ada juga cabe, kalau tanaman kelapa itu memang milik orangtuanya, mungkin dia mau memetik buah kelapa itu untuk dijual ,” ujar Yulia di halaman Kamar Mayat RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Sabtu (19/12/2020).

Diungkapkan Yulia, jenazah korban pertama kali ditemukan tetangga bernama Dewi yang juga tinggal di kawasan perbukitan Matras itu.

Setelah ditemukan lalu segera dilaporkan kepada warga lainnya, karena jenazah korban ditemukan di bawah pohon kelapa,” ungkapnya.

Diakui Yulia, memang korban sebelumnya sering tidur di pondok nelayan Pantai Matras, karena banyak temannya di sana.

“Tetapi belakangan ini dia sudah cukup lama tidak lagi tidur ke sana karena saat ini para nelayan Matras tidak lagi turun mancing ke laut, sehingga dia sekarang ini tidur di pondok kebun. Dia memang masih bujang dan jarang pulang ke rumah ibunya, kalaupun pulang pada malam hari untuk makan malam lalu pergi lagi ke pondok kebun,” tukas Yulia.

Sumber : Bangkapos.com

Editor: Putri Handayani

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Untuk Anda