oleh

Gubernur BABEL Beri Himbauan Waspada Bencana Angin Puting Beliung dan Banjir Intai Bangka Belitung

Loading

Babel info , BANGKA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Selasa (8/12/2020) mengingatkan bencana alam angin kencang dan banjir mengintai setiap saat.

Hal ini disampaikan oleh Erzaldi Rosman usai membuka rapat kordinasi penanggulangan bencana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Cape Alakoe Bukit Angsa Emas Desa Tanjung Gunung Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan dilaksanakan oleh BPBD Bangka Belitung.

“Seperti saat ini memang musimnya angin kencang yang bisa membawa bencana juga hujan yang diiringi pasang tinggi membuat sejumlah daerah di Bangka Belitung rawan banjir,” kata Erzaldi Rosman.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 043 Gaya Brigjen TNI M Jangkung, Danlanal Kolonel Laut P Dudik Kuswoyo dan unsur Forkominda lainnya. 

Menurut Erzaldi Rosman rakor digelar dalam rangka kesiapan berbagai elemen dalam menangani bencana. Bagaimana menajemen penanggulangan bencana dilaksanakan dengan baik.

Di mana ada empat bencana alam yang kerap dan berulang terjadi di Bangka Belitung yakni puting beliung, gelombang besar, banjr dan tanah longsor.

Untuk itu pihaknya menyiapkan elemen dan instansi instansi bersama TNI/Polri yang terlibat dalam penanganan bencana.

“Tentu harapan karena bencana ini selalu terulang tiap tahun maka penanganannya akan lebih baik. Manajemen penanganan dan penanggulangan bencana bencana semakin baik, lebih efisien, lebih cepat dan lebih tepat,” kata Erzaldi.

Erzaldi juga mengatakan bahwa sejumlah peralatan belum mereka miliki karena selain khusus juga cukup mahal, sehingga pihaknya salah satu mengandalkan bantuan dari Brimob Polda Kepulauan yang telah menandatangi MoU dengan pihaknya.

“Beberapa peralatan canggih harganya lumayan mahal kita telah melakuakan penandatangan kerjasama dengan Brimob Polda Kepulauan

Menurut Erzaldi Rosman rakor digelar dalam rangka kesiapan berbagai elemen dalam menangani bencana. Bagaimana menajemen penanggulangan bencana dilaksanakan dengan baik.

Di mana ada empat bencana alam yang kerap dan berulang terjadi di Bangka Belitung yakni puting beliung, gelombang besar, banjr dan tanah longsor.

Untuk itu pihaknya menyiapkan elemen dan instansi instansi bersama TNI/Polri yang terlibat dalam penanganan bencana.

“Tentu harapan karena bencana ini selalu terulang tiap tahun maka penanganannya akan lebih baik. Manajemen penanganan dan penanggulangan bencana bencana semakin baik, lebih efisien, lebih cepat dan lebih tepat,” kata Erzaldi.

Erzaldi juga mengatakan bahwa sejumlah peralatan belum mereka miliki karena selain khusus juga cukup mahal, sehingga pihaknya salah satu mengandalkan bantuan dari Brimob Polda Kepulauan yang telah menandatangi MoU dengan pihaknya.

“Beberapa peralatan canggih harganya lumayan mahal kita telah melakuakan penandatangan kerjasama dengan Brimob Polda Kepulauan Bangka Belitung,” kata Irjen Pol Anang Syarif Hidayat 

Kapolda Irjen Pol Anang Syarif Hidayat mengatakan pihaknya selalu siap dalam membantu penanganan bencana. Baik membantu SDM maupun peralatan.

Polda Kepulauan Bangka Belitung memang memiliki sejumlah peralatan pendukung seperti yang dimiliki oleh brimob, samapta dan polairud.

“Tentu kita siap bekerjasama baik membantu tenaga maupun peralatan dalam rangka menanggulangi bencana,” kata  Anang Syarif Hidayat 

Ditambahkan kapolda berharap kepada aparat maupun relawan yang terlibat dalam penanganan bencana selalu menyiapkan diri. Bukan malah saat menangani bencana malah menyusahkan masyarakat dilokasi.

“Saat berangkat ke lokasi bencana siapkan dulu segala sesuatu termasuk bekal dilokasi bencana jangan ditempat bencana malah menyusahkan masyarakat,” pesan Anang Syarif Hidayat

Sementara Kalakhar BPBD Mikron Antariksa mengatakan memang saat ini bencana alam yang selalu terjadi adalah angin puting beliung, banjir dan gelombang besar.

Mengingat sejumlah lokasi terkadang jauh dan sulit dicapai pihaknya mengandalkan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat termasuk relawan dan LSM. Sehingga saat terjadi bencana bisa ditangani awal lebih dulu sebelum tim lainnya tiba dilokasi.

“Kita masih memiliki berbagai keterbatasan sehingga tetap mengandalkan elemen masyarakat lainya serta relawan dan LSM yang peduli,” kata Mikron Antariksa.

Sumber : Bangkapos.com

Editor: Dedy

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Untuk Anda