Babelinfo , BANGKA – Ketua Nelayan Aik Antu Bedukang, Ngikiw yang juga tergabung dengan ratusan nelayan lainnya, memberikan tanggapannya terkait kedatangan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakkan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Rasio Ridho Sani, di pesisir Pantai Matras, Jumat (27/11/2020), sore.
Ia mengapresiasi keinginan kedua orang tersebut melihat langsung kondisi Pantai Matras saat ini. Ngikiw juga mengungkapkan komentar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu, yang menyebutkan kerusakan yang terjadi bukan isapan jempol belaka.
“Kalau nelayan pada umumnya hari ini juga (aktivitas KIP) itu stop. Tetapi, dari pak Dedi, dia bilang ke pak gakkum bahwa selasa mesti clear. Jadi deadline nelayan tunggu sampai Selasa,” katanya.
Ia mengungkapkan apabila pada Selasa (1/12) mendatang tidak juga ditemukan solusi terkait polemik yang terjadi, pihaknya akan mengusahakan jalan lainnya.
Bukan main-main, dia mewakili bersama-sama para nelayan akan meminta bantuan Presiden RI, Joko Widodo perihal permasalahan itu.
Tadi juga saya sampaikan di TV Parlemen tadi, kalau pak Jokowi melihat pasti pak Jokowi juga menangis,” ucapnya.
Hal ini karena dianggapnya, selama ini yang mendapatkan dampak dari kerusakan tersebut, adalah para nelayan. Bahkan, kedatangan pihak pusat yang dalam hal ini DPR RI ke Matras, membuktikan dugaan ketidakpeduliannya pemerintah daerah (pemda) terhadap nasib para nelayan.
“Kenapa kita nelayan, didampingi LKPI sampai ke pusat. Itu sebenarnya tanda tanya kan?, bagi pejabat-pejabat daerah kita,” ujar Ngikiw.
“Langkah selanjutnya, kita akan ke RI satu, langsung. Kenapa?, karena inilah mata pencaharian nelayan di sini. Tidak ada lagi yang lain,” lanjutnya.
Sumber : Bangkapos.com
Editor: Dedy Harianto
Komentar