Babelinfo, Muntok– Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Level 4 Kabupaten Bangka Barat berdampak signifikan pada aktivitas penyeberangan di Selat Bangka. Penumpang kapal melalui Pelabuhan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Tanjung Kalian Muntok turun drastis.
Penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan kapal Ferri di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok, selama diberlakukan PPKM mencapai kurang lebih 40 persen.
“Setelah PPKM penumpang yang nyebrang hanya 75-100 orang, sebelumya bisa mencapai 100-175 orang dan sebelum masa pandemi bisa mencapai 200-250 orang,” jelas General Manager ASDP Cabang Muntok, Christoper Samosir, di ruang kerjanya, Rabu (4/8).
Sedangkan, jumlah penumpang kapal cepat juga mengalami penurunan, yang biasa bisa 300 orang kini hanya 100 orang.
“Kapal cepat, dari sini berangkat biasa setiap hari kalau sekarang ini hanya dua kali dalam seminggu jadwalnya hari Senin dan Jum’at,” terangnya.
a menjelaskan, selama PPKM ini berlangsung trip kapal Feri tidak ada pengurangan, namun hanya boleh beroperasi dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, selebihnya diperbolehkan untuk kendaraan logistik.
“Kalau pengurangan tidak ada, cuma untuk trip extra di luar reguler kami ditiadakan, contohnya kendaraan sudah sampai ngantri biasa kita kasih tambahan trip, untuk sekarang masa PPKM ini ditiadakan, akan diberangkatkan besok,” terangnya.
Namun, Christoper juga menyampaikan penumpang boleh menyebrang setelah jam yang ditentukan kalau memang ada kepentingan yang urgent.
“Contohnya ada kepentingan dinas, orang tua meninggal, dan itu akan diverifikasi oleh tim gugus supaya bisa berangkat, kalau tidak ada validasi dari mereka itu tidak boleh,” tuturnya.
Lebih lanjut, dikatakannya sebelum membeli tiket penumpang juga harus melakukan validasi hasil rapid antigen dan menyertai telah divaksin dosis pertama terlebih dahulu kepada Tim gugus tugas.(dey)
Sumber: Babelpos
Komentar