PANGKALPINANG – Ketika hujan turun, air genangan atau banjir di Kota Pangkalpinang sudah menjadi langganan. Untuk itu, Pemerintah Kota Pangkalpinang dituntut bekerja ekstra keras dalam penanganannya.
DINAS Pekerjaan Umum melalui Bidang Sumber Daya Air langsung turun membenahi titik-titik terjadinya sumbatan aliran air. Selain sedimentasi, sampah limbah rumah tangga dari warga yang kurang disiplin menjaga lingkungan, turut menjadi penyebab aliran air tersumbat. Tim pun turun mengangkat material sampah.
“Kita terjunkan PU melalui Bidang SDA mengangkat sampah dan sedimen untuk menormalisasi di beberapa titik genangan. Melanjutkan normalisasi di saluran Linggarjati pada bulan Juni 2020. Selama kurun waktu sekitar 7 bulan laju sedimentasi mencapai sekitar 50 cm,” jelas Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, Rabu (27/1).
Berpacu dengan cuaca dan iklim ekstrem yang tak menentu, Wali Kota pun mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan bekerja sama dalam mengatasi musibah banjir.
“Semoga kita semua diberi kekuatan kesehatan dalam menjalani tugas dan tanggung jawab ini. Semoga Allah menjaga kita semua dari bencana dan malapetaka,” katanya.
Diketahui secara geografis, posisi Kota Pangkalpinang berada di dataran rendah yang tingginya hanya beberapa meter saja dari permukaan laut. Karena itu, di saat bersamaan air laut pasang tinggi dan hujan lebat, bisa memicu terjadinya banjir.
Di tengah kondisi keuangan yang defisit karena konsentrasi keuangan banyak diarahkan untuk menangani pandemi Covid-19, Wali Kota juga menegaskan, kalau segala keterbatasan itu tak membuat Pemkot Pangkalpinang berpasrah. Segala upaya pun dikerahkan.
“Izinkan kami bekerja, masyarakat yang terkena dampak derasnya curah hujan dan tinggi pasang laut mohon bersabar. Sekuat tenaga saya bersama kawan-kawan dan dukungan masyarakat akan berjibaku mengurangi meluapnya air ini,” tutupnya.
Uploader: Dedy Harianto
Sumber: Babelpos
Komentar